Jumat, 24 November 2017

Perbedaan Cara Berfikir Otak Kiri dan Kanan

Perbedaan Cara Berfikir Otak Kiri dan Kanan
Perbedaan Cara Berfikir Otak Kiri dan Kanan
Otak merupakan salah satu bagian terpenting dari organ tubuh manusia yang menjadi segala daya kekuatan untuk hidup dan merespon segala stimulus dari luar. Otak manusia terbagi dalam 2 bagian, sebelah kanan dan sebelah kiri. Masing-masing bagian dari otak manusia memiliki tanggung jawab dalam proses berfikir manusia yang mempunyai spesialisasi kemampuan-kemampuan tertentu, meski tetap ada persilangan kemampuan antara kedua belahan otak.
Percobaan telah membuktikan bahwa kedua sisi otak yang berbeda berperan penting untuk perilaku berpikir yang berbeda pula.


Otak Kiri :
- Mengontrol tubuh bagian Kiri
- Ketrampilan angka-angka
- Matematika/ketrampilan ilmiah
- Menganalisa
- Obyektifitas
- Menulis
- Berbicara
- Logika
- Pertimbangan

Otak Kanan :
- Mengontrol tubuh bagian kanan
- Bentuk 3 dimensi
- Musik dan selera seni
- Penyatuan
- Subyektifitas
- Imajinasi
- Intuisi
- Kreatifitas

Menurut teori, otak kanan bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik, menyatukan dan pemikiran subyektif. Sementara otak kiri berperan untuk berfikir logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif. Kebanyakan individu memiliki preferensi berbeda dalam menggunakan salah satu gaya berfikir ini. Jadi seseorang mungkin lebih cenderung menggunakan otak kiri, dan yang lain mungkin lebih cenderung ke otak kanan didasarkan pada bagaimana cara mereka menggunakan otak kanan dan otak kiri untuk memecahkan suatu masalah. 

Menggunakan Otak Kanan
Orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan cenderung menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Mereka lebih banyak mengandalkan intuisi dan lebih cepat menangkap gambaran keseluruhan situasi. Pada intinya, orang yang banyak menggunakan otak kanan tidak detail oriented.

Menggunakan Otak Kiri
Orang yang lebih dominan menggunakan otak kiri lebih memilih sebuah alasan untuk segala sesuatu yang lain. Mereka menggunakan logika rasional untuk mengidentifikasi penyebab timbulnya suatu masalah tertentu, dan kemudian berpikir tentang bagaimana cara mengatasinya. Pada intinya, orang yang berfikir dengan menggunakan otak kiri adalah detail-oriented.

Identifikasi
Perbedaan antara fungsi otak kanan dan otak kiri pertama kali dibuat sebagai upaya awal untuk mengidentifikasi penyebab masalah berbicara. Hasil otopsi dari pasien yang mengalami gangguan berbicara yang parah menunjukkan adanya tumor besar di sisi otak kiri. Tumor ini menyebabkan pasien kehilangan kemampuan berfikir secara logis, meskipun tetap memiliki kemampuan untuk berbicara. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan korelasi yang mendalam antara daerah aktivitas otak dan jenis tugas spesifik. Daerah penelitian sudah cukup berkembang, karena melakukan langkah rehabilitasi dan pengobatan cedera otak itu menjadi lebih penting.

Seimbang
Kebanyakan dari individu memiliki preferensi yang berbeda-beda untuk salah satu gaya dari berpikir ini. Namun walau bagaimanapun, adalah lebih baik jika sama-sama mahir untuk berfikir menggunakan kedua cara berfikir tersebut.

Kurikulum: Agar lebih baik dalam menggunakan otak pada orientasi individu, pendidikan harus memberikan bobot yang sama dengan mengajarkan seni, kreativitas, dan keterampilan imajinasi.

Instruksi: Untuk menumbuhkan lebih banyak pengalaman skolastik pada kedua sisi otak, pendidik harus menggunakan teknik instruksi yang terkait dengan preferensi kedua sisi otak. Kelas di sekolah bisa meningkatkan kegiatan belajar, otak kanan dengan mengikutkan lebih banyak pola, metafora, analogi, bermain peran, visual dan gerakan membaca, perhitungan, dan kegiatan analitis.

Penilaian: Untuk evaluasi yang lebih akurat,  pendidik harus mengembangkan bentuk-bentuk penilaian baru yang mengembangkan bakat dan keterampilan dengan menggunakan otak kanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar